81.
"Om Daniel?" mata Caelia mengerjap pelan sewaktu melihat wajah pria tampan di depannya. Sungguh, wajah Daniel dalam jarak dekat adalah sebuah karya seni tersendiri. Bagaimana tidak? Pria itu sangatlah tampan. Dengan bulu mata dan alisnya yang tebal, hidung yang mancung, iris matanya yang berwarna coklat muda, serta bibir tebalnya yang entah mengapa sangat pintar memanjakan Caelia.
Gadis itu sedikit beranjak dari posisi tidurnya, membuat Daniel tersenyum tipis. "Sudah saya bilang langsung tidur. Kamu tidak perlu menunggu saya seperti ini, Caeya." Tegur Daniel.
Sayangnya, Caelia tidak mau mendengarkan pria itu. Bahkan, tidak mau membahas mengenai hal ini. dia justru mengulurkan kedua tangannya, minta digendong oleh Daniel. Karena sejujur nya, tidur di sofa ruang tamu membuat tubuhnya sakit meski sofa di mansion ini adalah sofa mahal yang cukup empuk. Namun tetap saja tidak seempuk ranjang tercintanya.