60.
"Niel, i can't." Daniel yang saat ini tengah mengganti pakaiannya merasa terkejut mendapati saudara kembarnya tiba-tiba sudah berdiri di belakang dia dan membicarakan sesuatu yang terdengar sangat ambigu di telinganya.
Apa yang Nathan tidak bisa?
"Maksudmu?" Tanya pria itu.
Nathan duduk di kursi dekat sana, mengacak rambutnya secara kasar dan mengusap wajahnya yang tampak frustasi. Bahkan, matanya sudah sangat sembab. Pasti, Nathan menangis seharian setelah hari dimana mereka melakukan perjalanan waktu.
"Aku tidak bisa ikut denganmu untuk ke hari kejadian. Aku tidak sanggup." Cicit Nathan.
Daniel mencoba mengerti hal itu. Dia tahu di balik senyum Nathan, di balik sikapnya yang sangat santai seolah kehilangan bukanlah sesuatu hal yang sangat besar dan patut di ratapi, Nathan sebenarnya merasa tersiksa atas semua ini. Atas kematian ibunya, dan atas sakitnya saudara kembarnya sendiri, Daniel.