54.
"Om, apa kita transparan dan semacamnya?" Tanya Caelia.
Daniel menatap Caelia dingin, menggelengkan kepalanya. "Apa Daniel di masa depan transparan saat menemui kamu?"
Caelia menggeleng polos. Dia kemudian terkekeh. Melihat tawa Caelia, Daniel terdiam sejenak. Dia mendekatkan dirinya pada gadis itu, mengusap wajahnya lembut. "Maaf." Satu kata yang sangat ingin Daniel katakan sejak lama akhirnya dia ucapkan juga.
Sungguh, Daniel sangat merindukan Caelia. Semua yang ada dalam diri Caelia adalah hal berarti untuk Daniel. Dan dia merindukan Caelia sangat dalam.
Selama setengah tahun ini, Daniel benar-benar disiksa rindu. Dia tidak bisa melacak Caelia, tidak bisa mengamatinya lagi mengingat gadis itu berada di Indonesia.
Alhasil, yang Daniel lakukan hanya menyuruh Messie untuk memata-matai Caelia dan melaporkan setiap pergerakannya, memotret gambar Caelia dari jauh.
