44.
"Niel, dimana Marvie?" Pagi-pagi sekali, Daniel yang baru saja terbangun di kamar hotelnya mengeryit pelan saat mendapati pertanyaan dari sang ayah.
Marvie? Ah, dia lupa jika besok adalah hari pertunangannya. Yang mana, artinya Marvie sudah seharusnya berada di sini.
"Mungkin masih di perjalanan. Entahlah, Daniel tidak tahu." Gumam Daniel, membuat Yudistira membelalak kaget. Putranya itu tampak tidak peduli dengan calon tunangannya.
"Kau dan Marvie tidak bersama saat ke sini?" Tanya Yudistira yang saat ini tampak sedang menyelidiki putranya.
Merasa bahwa sang ayah mulai curiga, Daniel menghela nafas berat. Dia menghentikan langkahnya, memutar tubuhnya sampai menghadap ke sang ayah. "Daniel datang duluan karena ada urusan. Marvie katanya akan menyusul dengan orang tuanya. Tidak perlu berpikir macam-macam, Pa… semua aman terkendali." Jelas Daniel, berusaha menenangkan sang ayah.
