110.
Sewaktu Daniel membuka mata, Caelia tak ada di sampingnya. Tentu saja hal ini membuat Daniel panik dan kalang kabut sendiri. Dia keluar dari kamar inap Caelia, berteriak kesetanan mencari keberadaan gadisnya.
"Caeya?! Caeya?!"
"Dokter melihat istri saya? Caelia?!" Tanya Daniel pada beberapa orang dokter yang kebetulan berpapasan dengannya. Sayangnya, tak ada yang melihat atau mengerti Caelia.
Hal itu tentunya membuat Daniel semakin frustasi. Dia berteriak, mencari Caelia kemana-mana. Hingga akhirnya, sebuah tepukan di pundaknya membuat pria itu membalikkan tubuhnya. Sungguh, dia sangat berharap yang menepuk pundaknya saat ini adalah Caelia, istri yang dia cari-cari sejak tadi.
Namun, wajah kecewa terlihat kentara pada Daniel sewaktu pria itu membalik tubuh. Dia menyadari bahwa yang menepuk pundaknya bukanlah Caelia. Melainkan ayahnya.
"Pa… Caeya dimana?" Tanya Daniel langsung.