Malam itu, Evelyn terus saja gelisah. Terlalu banyak hal yang harus dipikirkan. Rasanya banyak hal yang tiba-tiba muncul dan sangat membebani hatinya. Seolah dia sedang menghadapi banyak ujian terberat yang sangat menyiksanya.
Beberapa menit yang lalu, Ryan baru saja menghubunginya. Pria itu mengatakan akan sangat sibuk untuk beberapa hari ke depan. Jika Segala urusannya telah usai, dia akan menjemputnya untuk melakukan fitting baju pengantin.
Rasa rindu kian merebak, membuat dadanya semakin sesak dan serasa akan meledak. Namun sayangnya, sang kekasih tak kunjung datang untuk menemuinya.
"Ryan .... Apa kamu tak merindukan aku?" gumam Evelyn pelan di sebuah kursi yang berada dalam ruangannya.
Terlalu bosan berada di dalam ruangan, perempuan itu keluar menuju halaman depan sanatorium. Baru beberapa menit ia duduk, sebuah mobil memasuki gerbang. Bisa dipastikan jika seseorang itu adalah Orlando.