Sherly baru menyadari jika ada sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya. Ia langsung membelalakkan mata tatkala melihat nama Evelyn di layar.
"Kamu di mana, Evelyn?" Dengan sangat panik Sherly langsung menerima panggilan itu.
Sayangnya tak ada suara apapun dalam panggilan telepon itu. Sherly semakin panik dan langsung menghubungi Ryan. Ia benar-benar sangat takut jika sampai terjadi apa-apa dengan Evelyn.
Beberapa nada berdering, Ryan masih belum menerima panggilan itu. Tak ingin hilang harapan, Sherly langsung menghubungi Henry yang kebetulan juga sedang mencari keberadaan Evelyn.
"Dokter Henry! Cepet kembali ke sanatorium! Ada hal penting di sini," seru Sherly pada seorang pria via telepon.
"Baik!" sahut Henry dengan suara nyaring di dalam telepon.
Untung saja, pria itu berada tak jauh dari rumah sakit. Dalam beberapa menit saja, Henry sudah berada di gedung baru rumah sakit milik keluarganya.