"Axel baru saja kembali dari luar negeri. Aku sempat menghubungi mama kemarin. Pria brengsek itu bisa bebas berkelana tanpa rasa berdosa," jelas Orlando dengan penuh kebencian.
Bagaimana Orlando tak membenci Axel? Di saat saudara laki-lakinya telah merenggut kehormatan dari sahabat dan juga seorang perempuan yang dicintainya. Ia tak peduli lagi dengan hubungan mereka berdua. Emily harus mendapatkan keadaan atas perbuatan bejat dari kakaknya sendiri.
Rasa sesal, bersalah dan juga kekecewaan yang mendalam, bercampur aduk menjadi satu bagi Orlando. Ia tak akan bisa hidup tenang sebelum melihat kebahagiaan Emily.
"Sebaiknya kita berangkat sekarang!" ajak Ryan pada seorang pria yang masih menikmati segelas kopi yang dipesannya di rest area.
"Baiklah. Pakai mobilku saja." Orlando meletakkan gelas kopi dan langsung bangkit menuju ke mobilnya. Tak ingin membuang waktu lebih banyak lagi dengan terus bersantai di sana.
