"Jadi kamar itu yang Anda ceritakan tadi?" Sebenarnya itu bukanlah sebuah pertanyaan, hanya wujud perasaan tak percaya atas sebuah kenyataan yang tak ingin didengar.
Mau tak mau, Orlando kembali menemui mereka semua dengan tangan kosong. Dia benar-benar sangat kecewa tak bisa melakukan apapun kali ini. Setelah berpikir sebentar, ia pun bergegas untuk kembali ke rumah peninggalan keluarganya. Pria itu harus mengatakan jika ia tak bisa menemukan kunci untuk membuka kamar itu.
"Kunci kamar ini tak ada. Bagaimana kita bisa membuka pintu ini?" cemas Orlando atas sebuah kondisi yang sama sekali tak bersahabat.
"Apakah kamu keberatan jika aku mendobrak pintu kamar ini?" tanya Ryan pada seorang pria yang baru saja datang setelah mencari kunci kamar itu.
"Aku akan membantumu," jawab Orlando tanpa keraguan sedikit pun. Ia sama sekali tak berpikir macam-macam mengenai sebuah kamar milik kakak laki-lakinya itu. Tak ada sesuatu yang perlu dicurigai di dalam sana.