Mentari bersinar cukup cerah pagi itu. Hampir sepanjang malam, Ryan tak bisa memejamkan mata. Sebelum istrinya bangun, pria itu sengaja keluar dan melakukan lari pagi di sekitar area sanatorium.
Kebetulan sekali, dia bertemu Henry yang juga sedang berolahraga di pagi-pagi sekali. Mereka berdua saling melemparkan senyum sapaan saat mata bertemu dengan mata.
"Apakah kamu tak tidur semalaman, Ryan?" Henry bisa melihat jika suami dari pemilik sanatorium itu tampak kelelahan dan sangat mengantuk.
"Apakah kamu bisa membaca pikiranku?" sahut Ryan dengan sedikit kesal karena merasa sedang diledek oleh dokter itu.
Henry terkekeh kecil melihat kekesalan itu. Tak sedikit pun ia berniat untuk meledek Ryan. Sebenarnya ... hal itu adalah wujud kepeduliannya pada seseorang yang baru-baru ini memiliki hubungan dengannya.