Sejak semalaman, Evelyn terus saja gelisah. Berulang kali, ia mencoba untuk menghubungi suaminya. Namun, tak satu pun mendapatkan jawaban. Bahkan setelah pagi, Ryan sama sekali tak menghubunginya.
Hal itu membuat Evelyn merasa bersalah karena telah membuat suaminya menjauh. Dia paham kekecewaan Ryan akan dirinya.
Perempuan itu akhirnya memberanikan diri untuk mengirimkan sebuah pesan pada sahabatnya, Reine. Kebetulan sekali, sahabatnya itu adalah adik perempuan dari suaminya sendiri.
Setelah melewati obrolan dengan pesan singkat ... Evelyn akhirnya mengetahui keberadaan suaminya. Tak ingin membuang waktu, ia pun bergegas pergi meninggalkan sanatorium. Dia merasa harus segera menemui suaminya.
Hanya perasaan gelisah dan juga sangat bersalah semakin menghantui Evelyn. Segala penderitaan dan juga kesedihan Ryan tentu saja karena dirinya.