"Aku tahu jika kamu sedang cemburu," ucap Evelyn lirih sembari terus memeluk suaminya dari belakang.
Api kecemburuan bahkan bisa menghanguskan dunia dan isinya. Membuat terang menjadi gelap begitu pula sebaliknya. Sebuah senyuman bahkan akan lenyap dan sirna begitu saja.
"Siapa yang sedang cemburu?" elak Ryan tak ingin mengaku kalah di hadapan sang istri. "Aku hanya sedikit lelah saja," kilahnya lagi tanpa mau mengakui perasaannya pada sang istri.
"Akuilah, Ryan. Kamu tak suka melihat aku dan Henry tampak akrab. Itu semua karena kamu sedang terbakar kecemburuan, Suamiku." Evelyn sengaja mengatakan hal itu dengan nada merayu. Tak tega jika suaminya sampai tak makan karena terlalu cemburu padanya.
Padahal ... Evelyn juga sangat cemburu dengan kedekatan Ryan dan kakak perempuannya. Namun, perempuan itu berusaha keras untuk menahan dirinya. Sedangkan suaminya itu, sama sekali tak bisa menahan perasaannya.