Setelah makan siang, pasangan pengantin baru itu langsung menuju ke sebuah kamar hotel. Mereka akan beristirahat sebentar setelah melewati momen mendebarkan selama hidupnya.
Sebuah pernikahan yang begitu suci dan juga sakral, telah berjalan lancar tanpa kendala apapun. Meskipun hanya beberapa orang saja yang menjadi saksi pernikahan itu, baik Ryan maupun Evelyn cukup puas dengan pernikahan sederhana itu.
"Apakah kamu telah siap menjadi ibu dari anak-anakku, Eve?" tanya Ryan yang kebetulan masih sibuk melepaskan tuxedo pernikahan yang tadi dipakainya.
"Entahlah, Ryan. Antara siap dan tak siap. Rasanya terlalu cepat jika kita langsung memiliki seorang anak." Begitulah jawaban Evelyn yang terdengar begitu menggantung bagi Ryan.
Jawaban itu seolah adalah sebuah penolakan halus dari seorang Evelyn Angel. Namun Ryan tak ingin berpikir yang tidak-tidak mengenai hal itu. Mau menerima pernikahan itu saja, sudah membuat Ryan sangat bahagia.