Caca mengendarai motornya sedikit cepat, supaya dirinya tempat waktu datang ke Markas. Memang salah dirinya mengatur waktu, jadi dirinya harus cepat-cepat.
Caca melirik spion, merasa delapan motor itu mengikuti dirinya. Ternyata benar, sedari keluar dari rumah sakit, motor itu sudah mengikuti dirinya. Caca berbelok arah, benar saja. Delapan motor itu juga mengikuti Caca untuk berbelok.
"Shit! Enam belas orang." Umpat Caca.
Memang, karena motornya ada delapan, setiap satu motor bonceng dua orang. Jadinya ada enam belas orang yang mengintainya. Caca menaikan kecepatan motornya, mengindari enam belas orang itu. Bisa-bisa dia meninggal di tempat, kalau tertangkap.
Setelah lama kejar-kejaran menggunakan motor, akhirnya Caca memilih berhenti. Percuma saja dia menghindar. Tho tidak akan berhasil.
Dia salah memilih jalan, harusnya lanjutkan saja supaya sampe di markas. Lha ini, malah belok ke tempat yang Caca tak tau kemana. Bego, gadis itu memang tak tau tempat.