"TERIMA! TERIMA ! TERIMA! TERIMA! TERIMA!"
Suara semua orang yang berada di lapangan mengatakan itu. Bahkan Caca sudah menjadi suporter paling depan dan paling keras meneriaki kata itu.
Raga menghela nafas, mengambil bunga itu, membuat senyum Mona mengembang. Tidak berlangsung lama, senyuman itu hilang seketika, ketika Raga dengan tega menginjak-injak bunga itu.
"Gue udah bilang sama lo, stop ganggu kehidupan gue!" Sentak Raga.
Mona tetap tersenyum kecil. "Kamu masih gak mau nerima ya? Yaudah gapapa, aku bakalan berusaha buat dapetin hati kamu lagi."
Raga menggeram. "Stop lakuin ini, gak usah buang-buang waktu berharga lo buat kejar gue! Semuanya percuma, gue gak akan pernah suka sama Lo!"
"Setelah lo pikir gue bakal suka, setelah lo lakuin ini? Jawabannya salah, gue makin muak sama kelakuan lo, lo semakin terlihat murahan dimata gue!" Setelah mengatakan itu, Raga berjalan meninggalkan lapangan.