Sesampai Rafa di rumah, tubuhnya langsung menjatuhkan diri ke sofa. Lelah. Pikiran dihari pertama menguras sangat banyak. Padahal hanya satu ujian, tapi soal yang diberinya butuh waktu lama untuk mengatur kembali ingatannya. Berbeda dari ujian sekolah biasanya. Sangat melelahkan.
Nin yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat Rafa tergeletak di atas sofa. Dia membangunkan Rafa dengan menepuk pelan lengannya, "Rafa.. mending di kamar aja tidurnya." Tak ada jawaban dari Rafa. Dia sudah tenggelam dalam alam mimpinya. Nin segera mengambil ranselnya yang tergeletak di lantai lalu menyimpannya di kamar Rafa dan memakaikan Rafa selimut. Tapi tangan Rafa menolak, mungkin juga karena dirinya gerah. Namun nin tetap memakaikan selimut tapi tidak sepenuhnya.
Dia segera ke dapur dan memasakkan sesuatu untuk Rafa makan nanti. Padahal usianya dan tubuhnya terbilang sudah sangat tua, tapi nin kalo soal masak masih bisa. Selain itu ia sudah tidak kuat lagi.