Chapter 297
Sejak Nana sering bertemu dengan Agha, entah kapan dan dimana yang terkadang aku mengacuhkannya, namun karena penjelasan om Rangga saat itu membuat ku semakin penasaran dengan Agha. Yang Nana lihat dari Agha itu sangat berbeda dengan opini orang-orang.
Semakin sering Nana bertemu Agha, Nana rasa jadi tahu dengan sifat dan sikap aslinya walaupun tidak semuanya. Ia orang yang sangat lembut, lebih dari yang ku kira. Beberapa sikap yang Ia berikan membuat ku tersentuh, begitu pun dengan perhatiannya.
Padahal dengan apa yang Nana ketahui dari berbagai prespektif orang-orang bahwa orang dingin itu sulit luluhnya, namun nyatanya entah perasaan Nana saja atau memang sikap Aghanya yang sedikit demi sedikit terbuka dan membuat ku tertarik padanya.