Chapter 284
Sesampainya Wenda didekat ruangan OSIS, ia kemudian bertemu dengan seorang panitia perempuan yang kebetulan berada di ruangan itu.
"Permisi teh," salam Wenda sambil mengetuk pintu: sopan.
"Ehh iya? Ada apa?" jawab panitia perempuan itu.
"Ada kang Dion nya teh?" tanya Wenda to the point.
"Yon! Ada yang nyariin Lo nih!" Teriak perempuan itu.
"Iya Lala? Suruh masuk aja La" jawabnya santai.
"Masuk aja, silahkan," ajak perempuan yang sepertinya memiliki nama Lala itu.
"Permisi kang," sapa Wenda sambil tersenyum kearah laki-laki itu.
"Ohhh laki-laki dingin yang tadi pagi kasih kaus kaki itu nama nya Dion" ucap Wenda di dalam hati.
"Silahkan duduk," ucap lelaki dingin bernama Dion itu dengan wajah sedikit tersenyum.
"Ahh iya kang," jawab Wenda sambil duduk.
"A-ada apa ya kang," lanjut Wenda berucap sambil menunjukan deretan giginya.
"Ini," ucap Dion sambil mengeluarkan sebuah name tag.
"Ce ro boh," lanjut Dion.
Yap. Name tag itu milik Wenda.
