Chapter 251
Lian tengah bersantai di depan teras rumah Nek muti, rupanya Lian dan Mayang sudah sampai dan kini tengah bersantai sambil menunggu matahari tenggelam. Entah bagaimana, ia merasa senang sekaligus bosan bersamaan.
Saat diperjalanan beberapa saat lalu, mereka berdua melihat banyak sekali mayat berserakan para prajurit kerajaan. Kata orang orang, itu sebab para warga memberontak membayar pajak yang tinggi.
"Kak, rencana kita selanjutnya gimana? kasihan se-" tanya Mayang, menunduk.
"Kenapa? kau merasa kasihan pada mereka? bukannya mereka dulu sering membuli diriku dan juga dirimu? kenapa wajah mu terlihat sendu?" tanya Lian keheranan.
"Mayang sama sekali tidak kasihan pada mereka kok kak, cuman kasian aja liat manusia pada meninggal karena uang," jawab Mayang masih dengan keadaan tertunduk.
"Benarkah? kalau begitu biarkan saja, yang penting kan kita dijadikan pengecualian," ujar Lian dengan santainya menyeruput teh hangat digenggamannya.