Chapter 230
"Mayang bilang nek muti tak pernah pulang sore hari dan ini sudah tengah malam. Mau menunggu apa lagi, kamu ingin ibumu celaka ha?" Lian pergi dari melewati pintu itu dengan wajah kesal bercampur khawatir.
"Apa yang dikatakan kakak cantik benar juga paman, mayang ingin ikut mencari nenek saja." sahut mayang.
"Tidak tidak. Mayang tunggu saja dirumah, biar paman yang mengikuti gadis liar itu." geleng jasung meninggalkan mayang sendiri dirumah dan menyusul Lian.
"Gadis liar itu apa ya?" tanya mayang pada dirinya sendiri bingung.
Diperjalanan keladang, Lian komat kamit merasa merinding dengan jalanan yang lembab oleh tanah basah serta minimnya penerangan.
"aduh gimana nih, kalo gue kesasar gimana coba." Lian menghentikan langkahnya.
Matanya ia pokuskan disemua jalan. Ia kebingungan mencari jalan yang menuju ladang, yang tahu jalannya hanya mayang dan jasung.
"Pabbo yak! Jika seperti ini malah Aku yang akan tersesat nanti." Lian memukul kepala prustasi.