Chapter 215
Esok paginya Aleya termenung dibalkon, matanya menyorot kebawah sana dai gedung berlantai 100. Pikirannya berpacu untuk mengingat masa masa kelam dalam hidupnya, Ia masih teringat jelas dimana dirinya menjadi sosok gadis cupu dan jelek, sok akran dan kumuh serta tidak memiliki teman satupun selain Nayeon setelah kepergian Witta dahulu.
Ia masih memikirkan maksud dari Ibunya dulu yang mengatakan bahwa Witta adalah anak dari selingkuhan Ayahnya dulu, Witta juga bahkan pernah mengatakan bahwa Aleya telah merenggut kebahagiaan keluarganya.
Dirinya bingung, dia sudah salah tangkap dan bekap gadis lain. Ia kira Adelle adalah gadis yang dimaksud Ibunya dulu, tapi ternyata Adelle sejak lahir sudah tinggal dipanti asuhan. Sedankan diprediksi, bahwa saudara tiri Aleya pasti seumuran dengannya.
"Apa Witta?" gumam Aleya.