Chapter 200
Aleya dikagetkan oleh setinan yang dipencet Valeno disampingnya berdiri, pria itu membuka jendela melihat aneh kearah Aleya.
"Lagi ngapain? cepet masuk ke mobil, katanya ngantuk," ucap Valeno.
Aleya mengerutkan dahinya bingung, sejak kapan dirinya bilang mengantuk? pria ini ada ada saja kalau mengambil kalimat tambahan, karena merasa setengah ucapan Valeno benar, Aleya membuka pintu mobil dan duduk dijok depan sebelah suaminya.
"Sini aku pakein sabuknya!"
Valeno menggeser duduknya hingga mendenkat ke Aleya, membantu memasangkan slebet sabuk agar perjalanan mereka punya resiko keamanan.
"Nah udah," sahut Valeno menjauhkan tubuhnya dan mulai melajukan mobilnya.
Aleya masih melirik kearah pohon bunga tersebut, sepertinya ada sesuatu yang Aleya sembunyikan dari dunia. Tapi apa itu masih menjadi rahasi, sejujurnya Tuhan pun sedih mengetahui penderitaannya yang tak diketahui banyak orang.