Chapter 196
Lian diam didepan tenda ditemani kelasihnya yang sedari tadi memeluknya dari samping, dirinya bersandar dibahu Coki, menatap lurus ketanah menyisakaj isakan kecil dan mata sembab.
"Kamu kenapa? masih takut sama mereka? kamu boleh cerita sama aku sekarang atau nanti aku tungguin, kamu harus tahu kalau pacar kamu dan akan selalu jagain kamu Li," ujar Ciko menangkup sebelah wajah kekasihnya.
Tatapan mereka bertemu sesaat, tak lama Lian memalingkan wajahnya dengan rona pipi sudah seperti kepiting rebus. Entah apa yang membuat Lian tiba tiba tersenyum, tanpa aba aba dirinya merasa sebuah tangan menarik tengkuknya dan..
"Waaaaaaaaaakkkkhhhh.."
"Gilak si Coki nyosor woy!"
"Mereka ciumaaaaannnn!"
"Aaarghhhh ngenes banget hidup gue liat live kayak gini woy!"
Banyak teriakan histeris terdengar, tak sedikit siswa maupun siswi melihat aksi nekat Coki pada Lian. Lelaki itu mencium Lian didepan semua orang, melumat bibirnya tak malu dipertontonkan banyak orang.
