Mata Aleya merem melek ketika Valeno mulai menggoyangkan pinggunglnya.
"Sshh ahhhhhh eummmm Lenoohhh"
Sesekali Aleya menggigit bibir bawahnya, tapi karena mengingat darah yang keluar bekas gigitannya tadi, membuat ruangan ini menjadi pelampiasan desahan paknat Aleya saat ini.
"Ouhhhhh Leyahh I will fucking you bicth sshhhhh"
Tanpa ada yang melarah Valeno ikut mengeluarkan suata erangannya, menopang satu kaki agar senantiasa terbuka. Pinggulnya maju mundur dengan ritme sedang, wajahnya bersembunyi diceruk Aleya.
"Oucchhhhh shit fuck me Lenohh, Im yours"
Jemari Aleya meremat dan mencakar bahu Valeno hanya untuk menyalurkan kenikmatan ini, bahkan rambut pria itu juga terlihat basah dan acak acakan karena diremat dan dijambak oleh Aleya.
"Lenoohh aku mau keluar ahhhh sshh hhhh"
"Tahan sayang, aku juga akan keluar sebentar lagi,"
"Nggak Leno, ahhhh aku gak tahan ohhhh fuck!"
"Please waiting for me ohh sshhhhh"
