Pukul 10.00 pagi menjelang siang, matahari sudah menampakan cahaya teriknya. Dua sejoli masih bergelut dibalik selimut saling memeluk. Sang wanita sudah lebih dulu terbangun dari si pria, kerjapan matanya perlahan yang terlihat lucu. Dilihatnya pandangan pertama kali yaitu langit, didepannya bingkai walpaper aesthetic terhantung diatas ambalan, Aleya sadar.
"Leno.." panggil Aleya dengan suara seraknya, menggoyang goyangkan lengan pria itu yang melingkar diperutnya.
"Len.." panggil Aleya lagi menepuk nepuk pelan pipi Valeno diceruk lehernya.
"Heemm.." rupanya Valeno sudah bangun lebih dulu, pria itu sengaja tak bergerak karena mau memeluk calon Istrinya puas.
"Lo udah bangun?" tanya Aleya melirik Valeno yang masih tak bergeming memeluknya.
"Udah," jawab Valeno, bahkan suara serak khas bangun tidurnya juga sudah hilang.
"Ini jam berapa? gak kerja?" tanya Aleya.
"Nggak, meeting aku suruh sekertaris Fo undur," jawab Valeno masih dengan keadaan terpejam.
