"Valeno!" marah Aleya berteriak memanggil.
Valeno mengukung nya dari atas, wajah nya begitu dekat dengan wajah Aleya yang memerah. Ekspresi datar yang hanya diselingi senyum tipis, tangan kekar itu membelai rembut dahi Aleya yang berkeringat. Sedangkan Aleya? Ia sibuk menatap tajam Aleya Valeno yang balas menatap nya dengan datar.
"Apa lo liat liat sialan? minggir!" sarkas Aleya mengeluarkan bahasa nya.
Valeno terkekeh melihat wanita nya memaki dan marah, Ia padahal hanya sekedar menjahili perempuan di depan nya ini. "Mulut kamu selalu saja kasar pada ku Leya, apa aku harus mencium lagi hemm?" ujar Valeno menempelkan hidung mereka, sangat terasa hembusan napas hangat menerpa wajah nya.