Aleya, gadis itu merenung terduduk diatas kursi taman. bergelut dengan pikiran nya yang penuh dengan kekacauan. "Bagai mana cara nya, agar semua masalah ini segera terselesaikan. Peristiwa dan kekacauan yang selalu menuntut, untuk diselesaikan," Monolog Aleya.
"Hidup ini, rasa nya semakin sulit semenjak usia seseorang mulai bertambah," Aleya menengah prustasi.
Suara serangga bernyanyi disere hari, tawa anak kecil berlari lari diatas rumput hijau yang luas, Aleya merasakan kebahagian mereka. Tapi, kenapa ia masih merasa kesepian, semenjak orang tua nya hilang.
Angin yang bergelut mesra, awan kelabu yang sebentar lagi akan menangis, dan suara kentongan pedagang menerpa gendang telinga nya, membuat lapar.
"Aleyaa.." Panggil seseorang dibelakang nya.
Aleya menoleh, ia mengerut kening nya merasa bingung, tidak ada siapa siapa selain suara anak kecil menatap nya tersenyum sembari menenteng serangkai bunga mawar putih.