Chapter 4 - Kesalahan

Ya, Dengan malam yang tenang ini saya melihat bulan yang indah bersama rekan tim saya yang sudah tertidur.

Saya tidak tertidur, Saya hanya ingin berjaga-jaga ini membosankan sekali menjalankan tugas sekolah dan memiliki rekan tim di pangkat paling bawah.

Tetapi saya bersyukur karna bisa memiliki teman seperti mereka, Berselendar di bawah pohon yang besar dan menikmati hari malam adalah hobi milikku.

Saya menahan untuk tidak tidur tetapi, Tetapi, Te-ta.

Ini di mana?

saya di mana?

ini bahkan sangat aneh

namun juga begitu sebuah pukulan bayangan

melukai saya

dan itu tidak memiliki wujud

saja berada di dunia yang aneh

ini tampak

seperti

di udara di bawah saya ada sebuah awan dan di

atas saya ada sebuah awan yang cerah.

Lalu saya mendengar ada sebuah langkah kaki

itu terdengar jelas

dan suara seorang lelaki

dan tiba tiba ada sebuah pisau menebas saya

dengan dasyat

itu sangat sakit sekali

tetapi langkahan itu tadi

semakin

terdengar

dengan jelas

tetapi mungkin...saya akan ma-..

"Aaaaaaa..!!"

"Gusion apa kau bermimpi?"

Saya bermimpi aneh sekali

Dan saya masih hidupkan?

ternyata masih waras aja.

Namun juga begitu saya memiliki bekas luka entah itu dari mana asalnya, Dengan penasaran teman-teman saya mengira bahwa saya sedang mengalami mimpi buruk.

Dan saya dan teman-teman saya melanjutkan untuk mencari batu permata dengan kata lain tugas utama ditim ini.

Saya melanjutkan perjalanan dengan keramahan teman-teman saya, Teman-teman saya memang tidak hebat dalam melakukan sihir tetapi mereka sangat lah hebat dalam saling membantu.

Lilits adalah ketua di tim ini dan mempin untuk ke tempat batu permata berada melalui sebuah peta yang di berikan dari akademi.

lalu sebuah ujian kecil di mulai, Sebuah serangan dari rintangan mulai menyerang kami itu sebuah manusia buatan dan bisa bertarung.

Lilits sebagai seorang ketua melindungi kami dari serangan itu, Tetapi itu terlihat sia-sia.

Ini demi pangkatku agar tidak terbongkar saya menyuruh semua tim saya pergi untuk meninggalkan saya sendiri

Namun sayangnya teman-teman saya tidak menyetujuinya dan menyerang manusia buatan itu.

Walaupun itu tidak berkerja tetapi mereka masih berkerja keras, Saya hanya tak tahan dengan kemampuan mereka tetapi lilits seperti sudah menguasai sedikit ilmu sihir.

Saya menggunakan sihir saya yang bernama "FireSword" Dengan cepat saya melemahkan manusia buatan itu.

Manusia buatan itu semacam seseorang yang memakai baju tentara elite dengan kata lain manusia buatan itu menggunakan sebuah pakaian baju...

Namun hal yang tidak di pikiranpun terjadi sekelompok Goblin menyerang dan saya berkerja sama dengan teman setim saya.

Saya menggunakan sihir berpindah tempat dan melakukan teknik gerakan tipuan, Saya berhasil melawan semua goblin itu namun tentara itu semakin saja marah entah karna apa.

Teman-teman saya di habisi oleh tentara itu dengan kalimat lain adalah pingsan tak sadar diri, Hal itu tentunya membuat saya marah sekali...Dengan sihir pemercepat waktu saya menerbangkan pedang saya

Dan melepaskannya dan menariknya lagi dan selalu mengambil kesempatan untuk menyerang dari belakang berkat dari sihir berpindah tempat.

Sepertinya saya

akan membawa

mereka

kenapa

tiba-tiba

sekali

Jiwa rahasia saya terbangun dan itu sepertinya menyakitkan, Saya menggunakan radar pikiran untuk menemukan batu permata itu dan pulang ke akademi.

Saya mempercepat waktu dan berteleport ke tempat yang baru saja saya temukan itu tempat di mana batu permata itu berada.

Tempat itu berada di puncak penggunungan dengan paksa saya melihat batu permata itu dan mengambil nya

Namun saya terkena sebuah jebakan yang aneh dan anehnya saya tidak bisa menggunakan sihir saya, Mungkin ini adalah jebakan anti sihir dan ada sebuah iblis.

Iblis itu tampak memiliki sebuah akal yang sehat namun itu tampak setengah manusia tetapi saya berusaha lepas dari jebakan ini, Dengan sekuat tenaga saya lepas dari jebakan itu.

Dengan begitu juga energi saya hampir habis namun saya menggunakan kekuatan utama saya yaitu percepatan waktu dengan begitu saya bisa mengambil energi sihir kembali.

Setelah kembalinya energi sihir saya, Saya langsung mengeluarkan pedang saya dan sudah terlihat bahwa iblis itu adalah manusia keturunan iblis.

Mungkin dia adalah manusia yang terkutuk yang di takdirkan menjadi seorang iblis, Dengan cepat saya beradu pedang satu sama lain

"Tarik"

"FireSword"

"Break the limit"

Tampak iblis itu tidak mengucapkan sepatah kata pun di depan saya melainkan berduel dengan saya tanpa sebuah kecuranga,Iblis itu memiliki rambut warna putih dan memiliki sebuah tanduk walaupun itu tidak terlalu panjang.

Tetapi itu bisa di bilang dengan sebutan tanduk, Namun iblis itu sangat Over Power sekali atau bisa dibilang sangat kuat sekali.

Dengan konflik ini saya tidak punya waktu untuk berbasi-basi, Saya menggunakan kekuatan rahasia saya dengan gerakan yang cepat, iblis itu tampak sangat lemah untuk menangkap saya.

Dan kesempatan saya untuk menggunakan sihir yang bersifat petir dan hancurlah atau bisa di katakan musnahlah iblis itu

Dengan menghabiskan banyak sekali waktu yang terbuang karna iblis itu saya sangat lelah karna terlalu banyak menggunakan pemercepat Waktu.

Kekuatan pemercepat waktu membantu saya untuk memulihkan energi saya dan bisa mempercepat pergerakan saya.

Dengan pesat waktu sudah menjelang sore dan saya mengambil batu permata itu, Lalu saya dikejutkan oleh sesuatu yang terlupakan.

Teman teman saya yang mungkin sudah sadar dari pingsannya?!

Saya langsung berteleport ke tempat di mana mereka pingsan, Dan ternyata mereka meninggalkanku.

Saya berlari ke segala arah dan tidak menemukanny dan saya menggunakan radar di pikiran saya untuk melacak mereka dan ternyata mereka sedang tersesat.

Dan saya baru sadar bahwa jubah yang saya pakai sudah tidak ada, Dan terlihat lah pangkat Legendary saya.

Saya sangat terkejut dan tergesa gesa berteleport ke tempat mereka tersesat.

Sesampainya di sana mereka seperti tidak mengenal saya dan mungkin mereka sudah tahu bahwa saya memiliki tingkat paling tinggi di akademi.

Dan mereka mengatakan sebuah kalimat dengan mata yang berkaca-kaca

"Kenapa kau mau bergabung dengan kami, Padahal pangkatmu adalah pangkat yang tertinggi?!"

"Kami adalah kelompok yang paling payah di akademi"

Hati saya tersentuh dengan itu...Lalu mereka menjauh dari hadapan saya, Saya hampir tidak berkata-kata dan mereka meninggalkan saya.

Saya meresa sangat bersalah entah karna sebuah apa saya juga tidak tahu, Tetapi tangisan tidak akan mengubah segala

dan diam saja juga tidak akan mengubah segalanya.

Berselendar di depan pohon tanpa sebuah harapan dan berteleport ke akademi dan ke asmara lalu menyesali kesalahannya, Mungkin ini membutuhkan beberapa hari untuk pulih lagi.

Hal ini tentu membuat mereka merasa malu di depan semua orang, Saya sangat merasa bersalah.

Saya tidur di ranjang saya dengan rasa penyelesalan, Lebih baik bermain solo tanpa sebuah tim itu lebih baik.