Inge terkejut merasakan tangan yang mendarat lembut di pundaknya. Ia segera menoleh. Mulutnya segera tertutup.
Pria di sebelah kanannya tersenyum. Senyum yang tak dibuat-buat. Inge kaget. Hei! Itu senyum pertama yang dilihatnya semenjak mereka berangkat meninggalkan Jakarta. Dan senyum untuk dirinya sendiri!
Inge melepaskan nafas. Dadanya terasa lega. Matanya mengerjap-ngerjap senang.
"Ke mana lagi?" tanya pria itu pada Inge.
Inge gelagapan. Tak menyangka lagi dia bertanya kepadanya. Bukankah Meisa yang menjadi pimpinan perjalanan? Kenapa ia bertanya kepadaku?
"Ayo kita ke lantai atas," sebut Inge yang tidak mau melepaskan peluang memberikan masukan pada Hanjo.
Hanjo menurut. Meisa mengikuti saja. Mengkuti dengan hati berbunga-bunga pula. Sebab, ia melangkah dengan menjinjing kantong plastik yang ada HP baru di dalamnya.