Randi menyambut Melina dan Lucya sambil menghela kursi untuk mereka.
"Kenapa pindah ke sini? Tidak di restoran atau cafe hotel menunggu?" tanya Melina setelah ketiganya duduk.
"Aku jumpa Hanjo di restoran," jelas Hanjo tertawa.
Melina dan Lucya sama-sama memperlihatkan rona keterkejutan.
"Apa yang terjadi?"
"Tidak ada masalah. Sempat ngobrol juga. Dia masih ingat sama aku sebagai teman kamu. Cuma lupa namanya katanya. Kuingatkan dia dengan nama Jhony Lassut itu. Dia tertawa senang."
"Trus gimana lagi?"
"Biasalah. Saling adu kebohongan."
Lucya pun tertarik. Menolehkan wajahnya. "Adu kebohongan bagaimana?"
"Dia mengaku lagi menunggu klien. Dari Malaysia. Mau bicara proyek besar, begitu bualan dia. Aku menanggapi seolah percaya," tutur Randi dengan gaya bak seorang pemain teater.
"Lalu kamu bilang apa?"
"Mengikuti dia aku pun sampaikan kebohongan pula. Ke hotel ini hanya untuk sarapan pagi usai jalan-jalan di pantai. Sambil cuci mata. Hehe."
"Dia percaya?"