Putri melotot. "Apanya?"
"Macam-macam. Bisa wajah. Pekerjaan. Penghasilan. Mungkin juga servisnya," tutur Sarita dengan memiringkan bibir mengucapkan kata yang terakhir.
"Memangnya mobil pake servis?"
"Orang pun perlu diservis. Biar laju dan tidak ngadat. Macam mobil juga."
"Itu ada tuh kayaknya perlu diservis," tunjuk Putri dengan mulutnya pada seorang pria yang tengah bersiap melompat. Ia mengambil ancang-acang dari jauh. Seperti mau loncat jauh. Sarita melirik malas.
Maksudnya malas sekali lirik. Melirik lagi lalu menoleh sepenuhnya. Pria bercelana pendek biru itu menampilkan ketertarikan Sarita. Bodinya mulai mengarah sixpack dengan rambut pendek.
Ia memang mau lompat jauh. Dari ujung jembatan ia berlari kecang lalu mengayunkan kedua kaki dengan kedua tangan ke belakang. Tak terlalu jauh. Dua rekannya yang duduk di pinggir jembatan memberikan tepukan. Gantian yang duduk berpindah ke ujung kayu. Bersiap lalu melompat pula.