Chereads / The Bad Queen from Avillion / Chapter 6 - Chapter 5, Pembicaraan.

Chapter 6 - Chapter 5, Pembicaraan.

Tanggal 9, bulan 5 tahun 1041 kalender Avillion.

Dalam informasi yang ku dapatkan dari Arne, Duke Ronald adalah bangsawan ternama, bahkan dirinya di anggap bapak dari para bangsawan. Karena kebijaksanaannya dalam ber-politik, dia pun akhirnya dipilih menjadi pemimpin dari House Of Lord. Dan sepertinya 1 hari setelah penobatan ku, House Of Lord mengadakan sebuah pertemuan yang akhirnya mereka sudah menemukan solusi dari pertemuan itu. Sepertinya itu juga yang membuat Duke Ronald datang untuk menemui ku hari ini.

Sekarang aku dan Duke Ronald sedang duduk saling berhadapan di taman Istana dan terdapat meja yang sudah di suguhi teh dan beberapa cemilan oleh Arne. Karena Roberd adalah pengawal pribadi ku maka dia sekarang sedang berjaga di belakang ku.

Duke Ronald mempunyai perawakan seperti Pria yang sudah berumur 40 tahun. Wajahnya sudah dipenuhi brewok tapi walaupun begitu brewoknya malah membuat terlihat gagah dan bijaksana. Dia mempunyai rambut panjang untuk seukuran pria, dan rambut belakangnya di kuncir pendek. Matanya berwarna kuning seperti macan yang seolah siap menerkam musuhnya.

"Lama tidak bertemu ya, Roberd"

"Lama tidak bertemu juga, Paman."

Duke Ronald dan Roberd saling menyapa satu sama lain sebagai keluarga. Ah, aku lupa menjelaskan jika mereka sebenarnya mempunyai hubungan keluarga yaitu Paman dan Keponakan.

"Hahaha, sepertinya terakhir kita bertemu adalah di saat pelantikan dirimu menjadi ksatria, dan setelah itu kita jadi jarang bertemu."

"Hahaha, Paman benar sekali. Sepertinya setelah pelantikan itu, kita jadi semakin sibuk dengan tugas kita dan membuat kita jadi jarang bertemu."

Tunggu, kenapa mereka berdua malah melakukan reuni keluarga disini? Bagaimana dengan pembicaraannya?

"Umh, anu bagaimana dengan pembicaraannya?"

"Ah, maafkan aku yang mulia karena keasyikan reuni dengan keponakan ku."

Aku pun menyela pembicaraan mereka secara halus dan akhirnya merekapun mulai berhenti berbicara tentang masa lalu. Walaupun sangat mengesalkan karena merasa diabaikan, tapi karena itu aku akhirnya tahu jika mereka berdua mempunyai hubungan yang sangat dekat sebagai Paman dan Ponakan.

"Jadi apa yang membuat Bapak Bangsawan repot-repot datang untuk menemui ku?"

Karena penasaran tentang hasil pertemuan House Of Lord, aku akhirnya bertanya kepada Duke Ronald. Tetapi malah di wajahnya menunjukkan dia sedang terkejut setelah aku bertanya kepadanya.

"Eh, apakah aku mengucapkan hal yang tak sepatutnya?"

"Tentu saja tidak, tapi aku merasa anda sudah berubah karena sebelumnya anda terlihat seperti orang yang selalu diam seperti boneka. Dan aku merasa itu di karenakan kematian ibu Anda."

Aku menanyainya kenapa dia terlihat terkejut, dan Duke Ronald menjawabnya dengan tenang.

Yah, sepertinya dia memang terkejut karena perubahan sifat dari diriku dan lagipula aku mana tau sifat asli dari pemilik tubuh ini sebelumnya. Tapi untungnya aku sekarang tau jika sifat asli dari tubuh ini adalah pendiam, jadi perubahan sifat seperti ini bukanlah hal yang terlalu mencurigakan.

Kesampingkan hal itu, aku lebih penasaran tentang hasil dari pertemuan House Of Lord. Dengan itu pun aku mulai menanyakannya kembali.

"Baiklah, sebaiknya kita kembali ke topik utama dari pembicaraan ini. Jadi apa sebenarnya hasil dari pertemuan House Of Lord?"

"Ah sungguh mengejutkan anda sudah sedikit mengetahui tentang pertemuan itu"

Duke Ronald sedikit terkejut jika aku sudah mengetahui tentang pertemuan itu. Yah, aku lagi-lagi mendapatkan informasi itu dari pelayan ku, yaitu Arne. Sungguh, bukankah dia terlau hebat untuk hanya seorang Maid?

"Karena anda sudah mengetahui tujuan saya yang sebenarnya, maka saya tidak akan basa-basi lagi. Di pertemuan sebelumnya, kami akhirnya bersepakat jika anda akan di latih dalam militer dalam tingkat ksatria dan tingkat ke atas lainya."

*Sfx: brak!

"Apa-apaan itu!? Bukankah itu tidak adil!? Bahkan Raja sebelumnya tidak pernah mendapatkan metode pelatihan seperti itu. Apa karena dia wanita maka dia harus mendapatkan pelatihan itu!? Lagipula itu sangat berlebihan untuk ukuran gadis 13 tahun, bahkan orang dewasa pun belum tentu sanggup."

Tiba-tiba Roberd menggebrak meja yang di depan kami secara secara keras, bahkan gebrakannya membuat kedua teh di meja tumpah. Oy oy, kemana sifat halusmu kepada Paman sebelumnya!?

Mungkin karena Roberd adalah Ksatria, maka dia juga sudah pasti merasakan kerasnya pelatihannya dan karena itu dia menentang keputusan dari House Of Lord. Tapi yang dia ucapkan juga ada benarnya juga, jiwaku memang sudah berumur 33 tahun tapi tetap saja tubuhku masih 13 tahun, dan latihan seperti itu berlebihan untuk umur 13 tahun.

"Aku mengetahui perasaanmu Roberd, karena kau adalah pengawal pribadinya sudah tugasmu untuk menjaga Ratu Lyanna. Tetapi pikirkan juga nasib negara ini, hanya hal ini yang dapat memuaskan para bangsawan oposisi di negara kita."

Akhirnya Duke Ronald memberi kami penjelasan atas tujuan dari latihan ini. Singkatnya para bangsawan oposisi tidak puas atas kepimpinanku karena aku adalah seorang wanita, maka dibikinlah metode pelatihan keras seperti itu agar aku setara dengan laki-laki. Aku tau jika sistem Patriarki seperti ini sangat kejam dan membuat ku kesal, tapi sepertinya aku tidak mempunyai pilihan lain.

"Baiklah, aku akan menerima latihan itu walaupun sepertinya memang akan sangat berat."

"Yang mulia!? Apa kau yakin dengan keputusanmu!? Bukan hanya latihannya yang berat tapi juga durasinya yang panjang yaitu sekitar 6 bulan"

Karena setelah aku melihat penduduk ibu kota yang terlihat kelaparan dan di penuhi ke putus asa-an, aku pun berniat untuk membuat hidup mereka menjadi lebih baik. Walau sepertinya Roberd tidak terlalu puas dengan keputusan ku.

"Jika untuk masalah durasi kau tak perlu khawatir Roberd, karena setelah di lakukan negosiasi aku berhasil mengurangi durasi latihan dari 6 bulan menjadi 3 bulan."

Aku bersyukur setelah mendengar jika durasi latihan di kurangi menjadi 3 bulan. Dengan ini aku yang dulunya seorang wanita kantoran sekarang akan melakukan latihan militer, hidup memang tak bisa di tebak ya.