Tanggal 7 bulan 5, tahun 1041 kalender Avillion. 1 hari setelah penobatan.
Kerajaan Avillion adalah salah satu negara yang sampai saat ini masih menjadi negara terkuat di Benua Azamas. Memang benar di luar mereka terlihat kuat di hadapan negara la
in, bahkan banyak negara yang tidak ingin mencari masalah dengan kerajaan Avillion. Tetapi di dalam negara itu sebenarnya terdapat banyak masalah, contohnya adalah angka kelaparan yang semakin banyak dan ditambah dengan bertambahnya gelandang dan yatim piatu karena perang yang berkepanjangan. Disaat masalah tersebut belum selesai, kematian Raja Wilhelm membuat para bangsawan semakin panik dikarenakan ditambahnya masalah itu.
Karena kematian Raja Wilhelm dan juga banyaknya tokoh-tokoh dari Dinasti Branz yang meninggal karena peperangan, membuat Lyanna yang masih berumur 13 harus menggantikan ayahnya untuk memimpin negara.
House of Lord adalah lembaga konstitusi yang anggotanya adalah para bangsawan dengan kedudukan Viscount keatas. 1 hari setelah penobatan Ratu Lyanna, karena banyaknya masalah yang belum terselesaikan merekapun melakukan pertemuan di gedung yang memang biasanya mereka melakukan pertemuan.
Tema utama dari pertemuan ini adalah bagaimana nasib selanjutnya dari Ratu Lyanna. Saat ini House Of Lord terbagi menjadi 2 faksi, Faksi pertama adalah yang anggotanya kurang percaya jika Lyanna menjadi Ratu Avillion, Faksi tersebut dipimpin oleh Count Miguel von Arthe. Sedangkan Faksi kedua adalah yang anggotanya tetap setia kepada Lyanna karena mempunyai darah Dinasti Branz, Faksi ini dipimpin oleh Count Roy von Charmon.
"Apakah kalian benar-benar akan gadis yang masih kecil memimpin negara ini!?"
"Bukankah sebelumnya kita sudah bersepakat menjadikan Nona Lyanna menjadi Ratu!? Atau kalian semua berniat melakukan pemberontakan!?"
"Jangan bodoh! situasi kita sudah sangat kacau, kami tidak ingin membuatnya lebih kacau dengan melakukan pemberontakan!"
"Jangan bohong! Aku tahu kalian pasti sedang melakukan rencana untuk melakukan pemberontakan di belakang!"
"Yang kau katakan sudah sangat tidak terhormat, kau berani-beraninya menuduh kami berencana melakukan pemberontakan tanpa bukti sama sekali!"
Ruangan pertemuan yang dimana dihadiri banyak bangsawan dari seluruh negara-pun mulai gaduh karena perdebatan dari kedua Faksi yang saling bertentangan. Di ruangan tersebut terdapat panggung yang disitu di tempati para petinggi dari House Of Lord, contohnya adalah Duke Ronald Rochister yang juga menjadi Wali dari Ratu Lyanna atas kesepakatan bersama House Of Lord.
"Hey hey! Diamlah! Kita melakukan pertemuan dengan tujuan untuk membuat negara ini menjadi aman kembali, bukan untuk saling bertengkar."
"Duke Ronald....."
"..."
Akhirnya Duke Ronald pun melerai pertikaian antara 2 faksi di ruang pertemuan. Dia adalah bangsawan ternama dan sangat dihormati bahkan oleh kedua faksi yang saling bertikai. Karena itu membuat 2 Faksi yang saling debat pun akhirnya diam setelah dia lerai.
"Count Miguel, bukanya kita semua sebelumnya sudah saling bersepakat menjadikan Nona Lyanna menjadi Ratu Avillion? Dan sekarang jika kau masih menentang itu semua sudah terlambat. Jika kau menentang karena umurnya, maka kita juga sudah sepakat bahwa aku aku akan menjadi Walinya sampai disaat dia sudah memang tidak cocok ku wakili lagi."
"Aku telah takjub dengan kebijaksanaanmu Tuan Ronald, dan itu membuatku sangat menghormati dirimu. Tapi bukankah disaat dia sudah besar membiarkan Wanita memimpin itu sama saja tindakan ceroboh? Karena ini pertama kali dalam sejarah negara kita dipimpin oleh Wanita"
Duke Ronald memberikan penjelasan dengan halus kepada Count Miguel untuk memberikannya pencerahan jika diangkatnya Lyanna bukan hal yang harus di khawatirkan. Tetapi Count Miguel pun masih tidak terlalu menerimanya karena menurutnya membiarkan wanita memimpin negara adalah tindakan ceroboh. Tidak heran, karena praktek patriarki masih terjadi di Dunia ini.
"Apakah kau meragukan darah Dinasti Branz di Ratu Lyanna hanya karena jenis kelaminnya!? Mati saja kau penghianat!"
Count Roy pun setelah mendengar hal yang di katakan oleh Count Miguel membuatnya sangat marah. Kesetiaan keluarga Charmon kepada Dinasti Branz sudah dibuktikan secara turun temurun bahkan disaat Dinasti Branz memberontak kepada Raja Karl 1 500 tahun yang lalu, keluarga Charmon adalah keluarga pertama yang mendukung Dinasti Branz.
"Tuan Roy sebaiknya anda tenang terlebih dahulu, karena mendahulukan emosi hal yang sangat tidak cocok dengan bangsawan seperti kita."
Duke Ronald pun akhirnya menenangkan Count Roy, dan tak berselang lama dia pun mulai tenang dan duduk kembali. Duke Ronald pun akhirnya yang sebelumnya duduk akhirnya mulai berdiri seakan ingin mengumumkan sesuatu.
"Baiklah, karena sepertinya jenis kelamin adalah hal yang di anggap menghalangi maka dari itu Ratu Lyanna akan di beri latihan khusus tentang dunia militer dari latihan dasar sampai latihan kelas atas. Durasi latihan karena dia seorang ratu maka akan menjadi 3 bulan latihan."
Duke Ronald akhirnya mengusulkan rencananya tersebut, yang sontak membuat satu ruangan pertemuan menjadi terkejut.