"Kalian ada rencana untuk pergi?" Lexus bertanya sambil mengambil sepotong udang dan melahapnya. Entah sejak kapan, tapi Lexus menjadi lebih sering untuk makan malam di rumah Ramon sekarang dan setiap kali ditanya dia selalu menjawab kalau makan sendirian itu tidak enak, tapi makan berdua dengan Ramon yang pendiam, jauh lebih tidak enak. "Kenapa kau berpakaian terlalu rapih untuk orang yang akan pergi tidur?"
Maka bisa ditarik kesimpulan kalau Lexus hanya akan makan malam di sana saat Hailee ada saja, dan walaupun mereka kerap kali memiliki perdebatan kecil, justru hal tersebutlah yang membuat suasana menjadi lebih hidup.
"Aku suka berpakaian rapih," jawab Hailee asal, walaupun sebenarnya dia tahu apa yang Lexus maksudkan, karena sekarang dirinya tengah mengenakan sweater dengan style turtle neck untuk menutupi lehernya, karena tidak mungkin Hailee mengenakan syal di dalam rumah. Lexus akan semakin curiga.
Di sisi lain Lexus memicingkan matanya. "Apakah ini salah satu dari kelakuan anehmu selama masa kehamilan? Berpakaian lengkap sebelum tidur?"
"Makan saja," Hailee menggerutu sambil melemparkan tatapan tajam pada Ramon. Ini semua salahnya! Tapi, yang dituju justru tidak memberikan respon sama sekali, dia terus meletakkan daging di atas nasi Hailee dan bersikap seolah- olah tidak memiliki kesalahan apapun.
Beruntungnya Lexus tidak memperhatikan gesture tersebut dan sibuk melahap makan malamnya.
Alasan mengapa Hailee mengenakan baju dengan kerah model turtle neck ini karena ada hubungannya dengan hukuman yang Ramon berikan kepadanya.
Bagaimana tidak, Ramon meninggalkan jejak di sepanjang lehernya yang membuat Hailee frustasi dan rasa bersalahnya karena tidak mendengarkan permintaan Ramon untuk selalu bersama Pyro, justru berubah menjadi kemarahan.
Kiss mark yang Ramon buat berada tepat di leher bagian atas dan selama bekas tersebut berada di sana, maka jangan harap Hailee akan menunjukkan lehernya. Tidak mungkin bagi Hailee untuk berjalan- jalan dengan mempertontonkan kegilaan Ramon ini. Tidak. Itu terlalu memalukan.
Tapi Ramon terlihat santai setelah melakukan itu, dengan tubuh telanjangnya yang menggiurkan, dia berjalan ke arah bathroom sambil berkata, "kalau kau tidak mendengarkan kata- kataku lagi, maka hukumannya akan jauh lebih buruk dari ini."
Ugh!
Kata- kata tersebut membuat Hailee tergoda untuk menentangnya kembali. Membuat Hailee penasaran, 'hukuman' seperti apa lagi yang akan Ramon berikan kepadanya.
Tapi, seketika itu juga Hailee sadar dan menggelengkan kepalanya. Pikirannya terlalu nakal. Dia harus belajar untuk mengendalikan dirinya dari pikiran- pikiran semacam itu.
"Acara ulang tahun perusahaan akan diadakan kurang dari dua minggu lagi, apa kau sudah mendapatkan gaun untuk acara itu?" tanya Lexus. "Kau harus memperhatikan bagian perutnya, jangan terlalu sesak, nanti keponakan sulit bernafas."
Ujung bibir Hailee berkedut ketika mendengar apa yang Lexus katakan. Mereka berdua memang punya cara yang aneh untuk menyampaikan rasa khawatir mereka.
"Belum," jawab Hailee sambil memakan sebuah apel yang disodorkan Ramon, ketika dia telah selesai. "Aku belum tahu gaun seperti apa yang akan kupakai…." Hailee masih tidak dalam mood untuk berbelanja, dia bahkan tidak memikirkan hal tersebut karena ada banyak hal yang mengganggu pikirannya.
"Bagus kalau begitu!" Lexus menepuk tangannya dengan keras hingga membuat Hailee terkejut dan dia mendapat tatapan galak dari kakaknya, maka dari itu, ketika dia melanjutkan kalimatnya, nada suaranya sedikit lebih rendah. "Kita bisa pergi bersama untuk mencari gaun itu, sudah lama bukan kau tidak berbelanja?"
"Berbelanja? Denganmu?" tanya Hailee skeptis, dia tahu kalau Lis sangat suka berbelanja dan dia sendiri masih mengingat pengalaman berbelanja mereka, Lis mengajaknya berpindah dari satu store ke store lain dengan antusias, sampai Hailee kesulitan untuk mengikutinya, tapi bagaimana dengan Lexus? Apakah dia akan melakukan hal yang sama?
"Ya," jawab Lexus dengan antusias. "Kita belum pernah berbelanja bersama kan?"
"Aku bahkan belum pernah berbelanja dengan pria," gumam Hailee sambil mengunyah buahnya.
"Kalau begitu aku akan menjadi yang pertama." Lexus menyeringai sambil mengatakan hal tersebut. Tapi, kemudian dia melihat Hailee memberikannya kode dengan matanya untuk meminta izin pada Ramon.
Oh, Lexus hampir melupakan kakaknya yang overprotektif ini…
Hailee tidak berani lagi membantah kata- kata Ramon, setidaknya untuk saat ini, setelah apa yang dia lakukan. Well, hukuman Ramon masih sangat kentara di kulitnya, jadi bisa dikatakan Hailee akan berubah menjadi istri yang penurut, sampai dia merasa kekesalan Ramon telah berkurang.
"Boleh tidak…" Lexus baru memulai kalimatnya, tapi Ramon telah memotongnya dengan cepat.
"Tidak," jawabnya dengan tenang, tahu apa yang akan Lexus tanyakan.
"Aku tidak akan membuatnya kelelahan," Lexus mencoba menawar, sementara Hailee hanya bisa membantu dengan tatapan penuh harap, memberikan Ramon puppy eyes, yang kemungkinan berhasilnya sangatlah kecil melihat bagaimana teguhnya ekspresi Ramon dalam mengatakan 'tidak'.
"Tidak."
"Kami hanya akan mengunjungi lima store." Lexus masih berusaha.
"Tidak."
"Tiga store?"
"Tidak."
"Dua?"
Ramon tidak menjawabnya lagi kali ini, tapi bukan berarti dia setuju dan Lexus menepuk keningnya dengan cukup keras, merasa frustasi pada kakaknya. Kenapa sulit sekali bernegosiasi dengan manusia satu ini?
"Baiklah, satu store. Kami akan pergi ke butik Margaretha Lamos dan memintanya untuk membuatkan gaun untuk Hailee, bagaimana? Kau pasti setuju, kan?" Lexus menjentikkan jarinya, merasa pintar karena telah memberikan solusi tersebut. "Kau juga mengenal Margaretha Lamos dengan baik, kau tidak akan berpikir akan terjadi sesuatu yang buruk di sana, kan?"
"Tidak." Ramon masih tetap dengan jawabannya dan kali ini Hailee yang angkat bicara.
"Tidak bolehkah aku keluar sebentar? Aku akan pergi bersama Lexus dan Pyro…" Hailee merajuk. "Kalau aku tidak pergi, lalu bagaimana aku bisa mendapatkan gaun yang aku inginkan?"
"Suruh Margaretha Lamos dan timnya ke sini untuk membuatkanmu gaun yang kau inginkan," Ramon menjawab dengan santai, memberikan solusi terbaik untuk masalah sepele ini.
Sementara itu, ketika mendengar apa yang dikatakan Ramon, Lexus dan Hailee hanya bisa menepuk kening mereka dengan putus asa.
Yang benar saja!?