hujan turun lagi, suara yang sangat tidak asing namun sangat candu bagi si penikmatnya. memutar lagu kesukaan, sambil melihat ke arah jendela, banyak orang lalu lalang mencari tempat untuk berteduh dan beberapa aktivitas pun terhenti. pesanan teh ku pun telah datang, aromanya harum yang membuat diri begitu tenang. ~hm~

beberapa waktu telah terlewati, hujan yang kian deras pun telah berhenti. aku pikir ini waktu terbaik untuk pulang kerumah, berjalan dengan tenang berharap akan cepat sampai di rumah. didepan ada sebuah genangan air, seperti cermin, menggambarkan sosok perempuan yang sedang berjalan sendirian, aku pun melihatnya tapi itu tidak menjadi masalah. mungkin aku belum menemukan seseorang yang tepat untuk menemani keseharian ku, tidak masalah kata ku.

walaupun rasanya sangat kesepian. aku sangat suka menyendiri, tapi tidak suka untuk kesepian...

langkah ku gontai, ternyata hujan belum benar - benar berhenti. rintik hujan kian membahasi jalan ini lagi, aku yang mulai kebahasaan pun memilih untuk tetep berjalan, menikmati setiap tetes air yang membahasi tubuh ku.

basah kuyup, tetapi langkah ku tidak terhenti. kini ku telah sampai di depan pintu apartemen, tanpa aba - aba aku langsung membuka nya karena, diluar sudah terlalu dingin, aku tidak kuat. tubuh ku menggigil, butuh air hangat untuk menghangatkan ku.

beredam di lautan air hangat, tubuh sudah terasa hangat tetapi, tidak untuk pikiran ku. pikiran yang terbang terlalu jauh, sulit tuk di lampaui dan sulit tuk di mengerti.