"Apakah pemanggilan berjalan dengan lancar Shiraishi?"
"Sepertinya begitu, natsui."
Dijawab shiraishi sambil mengangkat dagunya menggunakan jari telunjuk. Dia memiliki telinga elf dan tampak masih muda sekitar umur 16-17 tahun. Sedangkan pria disampingnya adalah ketua guild, dan tampak sekitar umur 25-26 tahunan. Dia menggunakan jubah besar, yang sangat sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Shiraishi, yang mengenakan rok mini dan baju yang tertutup bertuliskan olympic disebelah kanan lengan, memindahkan Jari telunjuknya ke arah bibir, sambil berpose imut.
"Yah, kita harus menunggu dan melihat mereka. Kita hanya perlu menyakinkan mereka, bahwa dunia ini adalah dunia yang penuh dengan tantangan dan juga masyarakatnya di ambang kehancuran total..!! Jelas Shiraishi sembari menurunkan jari telunjuk nya ke bawah.
Laki laki itu enggan mendengarkan, dengan cepat berubah ekspersi wajah, tapi pada akhirnya mengangguk setuju.
"Maaf telah merepotkan mu Shiraishi, tapi bisakah kau menjemput mereka?"
"Serahkan saja padaku!"
Shiraishi tiba tiba berlari untuk menjemput mereka.
Terdengar suara yang lirih dari ketua guild.
"Akankah kedatangan mereka....menyelamatkan dunia kami dari serangan para iblis.....aku ingin tahu"
©©©
Jatuh dari ketinggian 3000 meter di udara, mereka melewati awan awan tipis, dan di bawah telah disiapkan tempat pendaratan berupa danau kecil, kemudian mereka jatuh ke sebuah danau kecil itu.
"Wa!---"
"Kya!---"
Mereka mendarat di air dengan keras hingga cipratan air itu tumpah ruah ke daratan, mereka berdua mendarat dengan selamat. Dan mereka dengan cepat menggapai tanah.
Kini baju mereka basah kuyup hingga tetesan air di pakaian mereka jatuh menyentuh tanah, mereka juga sesekali mengibaskan pakaian mereka yang basah menggunakan kedua tangan.
"Aku tidak percaya ini! Aku berfikir kalau mereka akan menurunkan kami di sekumpulan hewan buas yang tengah kelaparan. Akhh...ini dingin sekali dan juga berat."
Lean melepas jacket tebal dan syal berwarna merah itu lalu membuangnya ke sebuah danau tempat mereka jatuh, kini Lean hanya menggunakan kaos lengan pendek berwarna hitam berlogo angka 4 di samping kiri dada, dan menggunakan celana hitam panjang.
Sedangkan Shirayuki masih mengenakan seragam sekolah.
Melihat tingkah laku lean, Shirayuki hanya melongo tanpa berkata kata sedikitpun.
Lean melirik Shirayuki.
"Kenapa dengan mu, kenapa kau menatap ku seperti melihat orang aneh?!"
"Ya...itu benar sekali, kau orang bodoh yang pernah kulihat pertama kali di dunia ini."
Mendengar perkataan itu Lean langsung memasang wajah kesal.
"Hah...! Ouh...kalau gitu, aku pertama kali melihat gadis rata di dunia ini! Seperti papan cucian!." Lean berkata seperti sambil tertawa seolah olah sedang mengejek gadis itu.
"Ughhh...kau...pria mesum!!"
Shirayuki hanya melipatkan kedua tangan di dadanya sembari wajahnya memerah semerah tomat.
karena rasa malu nya itu, Lean hanya melongo melihat Shirayuki, dia tidak menyangka kalau gadis itu begitu imut ketika sedang malu malu.
"Kreseeekkkk"
Semak semak di sekitar mereka tiba tiba bergerak, seolah olah seperti ada seseorang yang bersembunyi di balik semak semak itu. Sontak membuat mereka melirik ke arah semak semak itu secara bersamaan.
"Hey...orang yang disana, kenapa kau tidak keluar saja?" Ucap Shirayuki sambil menatap ke arah semak semak.
"Ouh....kau menyadarinya juga ya...hooiii kalau kau tidak keluar, maka aku akan mengeluarkan mu dengan paksa"
Shirayuki hanya diam tanpa membalas perkataan Lean, dia hanya fokus terhadap semak semak yang ada di hadapannya itu.
"Tidak ada jawaban sama sekali dari semak semak itu, mungkin itu hanya sebuah hewan atau serangga kecil." Batin shiraishi sambil terus memperhatikan.
Namun Lean hanya tersenyum tipis dan berlari, lalu melompat ke arah semak semak sambil mengepalkan tangan.
Melihat akan hal itu, orang yang berada di semak semak hanya memasang wajah kaget dan tubuhnya gemetar.
"Hiii.....! Tung-"
Belum selesai berbicara, Lean sudah hampir mengenai gadis itu, namun sebelum Lean mengenai wajahnya, gadis elf berhasil menghindar dengan melompat kesamping.
"Ouh...reaksi mu cepat juga" ucap Lean sambil tersenyum tipis.
"Haha...ternyata benar, itu hanya serangga kecil pengganggu" di ikuti perkataan Shirayuki.
Angin berhembus cukup kencang hingga menggoyangkan pepohonan, suasana ny sangat tegang, seperti akan terjadi petarungan di antara mereka.
"Glupp...."
Gadis elf itu menelan ludah seolah olah sedang ketakutan.
"Tunggu....aku tidak bermaksud mencari masalah dengan kalian." Ucap gadis elf itu sambil mengarahkan kedua tangannya ke arah mereka.
Suasana kembali hening, tidak ada jawaban dari mereka berdua, hanya suara angin yang terdengar dan suara langkah kaki dari gadis yang bernama Shirayuki, dia melangkah ke arah ranting pohon yang telah jatuh, tidak jauh dari tempat ia berdiri, Shirayuki mulai mengambil ranting pohon itu dan dilihatlah gadis elf itu dengan tatapan membunuh.
Lean hanya tersenyum dan tidak bergerak sama sekali, dia hanya melihat kegilaan gadis itu. Sedangkan perempuan elf itu hanya meringis ketakutan.
"Ehhh...anu..tunggu dulu, aku bisa menghilangkan rasa bosan kalian loh. A..A..akan ku jelaskan apa saja yang ada di dunia ini." Ucap gadis elf itu sambil gelagapan.
Shirayuki tidak menghiraukan ucapannya, dia hanya terus berjalan ke arah elf itu, sedangkan Lean, dia hanya terus tersenyum melihat kegilaan Shirayuki, sambil sesekali mengeluarkan keringat.
"Ternyata kau lebih gila dari pada aku, papan" batin lean.
Lean sendiri ketakutan melihat kegilaan gadis itu, walaupun hanya dari tatapanya saja, lean sudah mengeluarkan keringat. Padahal dia tidak mengenal takut sama sekali, baik pada hewan buas maupun berandalan yang ganas. Dia menyadari sendiri akan hal itu, kalau dia merasakan ketakutan pertama kali pada seorang gadis.
Baru tiga langkah Shirayuki berjalan, tiba tiba elf itu berbicara dengan nada nyaring.
"Di dunia ini terdapat dewa yang bisa kalian bunuh!!!" Ucap Shiraishi dengan nada keras sambil mengepalkan tangannya di depan dada."
Setelah mendengarkan perkataan itu, suasana menjadi hening kembali, suara langkah shirayuki pun terhenti. Itu benar, mereka berdua terperanga mendengar kata kata itu.
"Mudah sekali." Ucap Shiraishi sambil tersenyum tipis, padahal sedari tadi dia hanya gemetar namun sekarang sudah bisa tersenyum lebar.
"Ap-" belum selesai Lean bicara, Shirayuki sudah memotong ucapan nya.
"Apa...!! Kau bilang dewa, bisa kita bunuh? Kau tidak sedang bercanda kan?" Ucap Shirayuki dengan wajah penasaran.
Mendengarkan Shirayuki bicara seperti itu, Lean hanya memasang wajah malas, dia berfikir "bahwa dia belum selesai bicara sudah di potong saja."
"Tentu saja tidak bercanda sama sekali, di dunia ini kalian bisa bebas membunuh dewa manapun, kapanpun dan di manapun tanpa terkecuali. Kalian juga bisa memilih setiap quest yang ada di mading guild." Ucap Shiraishi dengan nada puas karna berhasil menyakinkan mereka berdua.
"Baiklah serangga, beritahu kami dimana guild itu berada, klw tidak...kau tau sendiri akibatnya." Ucap Shirayuki sambil mengelus sebuah gagang ranting yang tajam.
"Haha...tenanglah, akan aku beritahu keberadaan guild itu. Pertama tama kemarilah, aku akan menjelaskan semua yang tidak kalian ketahui tentang dunia ini."