"Maaf tuan, silahkan nikmati hidangan apapun yang kamu butuhkan. Aku akan membayarnya dan itu artinya kamu mendapatkan makan dan minum GRATIS." Ujar Aubrey sambil meninggalkan pria yang menatap kedai itu dari luar.
Simon terkekeh dan pria itu pun berjalan menyusul Aubrey di belakangnya. Simon masuk ke dalam kedai dan aroma kopi juga roti langsung menyeruak ke indra penciumannya. Harum bahkan lebih harum dari aroma anggur merah. Suasana di dalam kedai ini sangat berbeda dengan kedai kopi miliknya yang didominasin oleh aroma alkohol dan asap rokok. Mungkin karena itulah yang datang ke kedainya adalah para pria dan wanita yang selalu bersuara dengan nada tinggi dan saling menggoda fisik satu sama lain. Sangat berbeda sekali dengan kedai kopi yang didatanginya saat ini. Bahkan anak bayi pun dengan aman dan nyaman bisa masuk ke tempat ini.
"Tuan Simon, tuan,"
"Oh iya, maafkan aku."