Liza mencoba duduk bersandar di kepala ranjang dengan perut besarnya yang diperkirakan dokter, satu bulan lagi akan melahirkan. Perempuan hamil itu tersenyum. Dia tidak menyangka kembali ke negara ini dengan status sebagai seorang istri dan calon ibu.
"Hari ini kita akan kerumah mommy dan daddy. Apa kamu siap?" Martin menghampiri istrinya yang langsung bengong mendengar perkataannya. "Kamu sudah bertemu dengan mereka. Mereka orang yang baik dan hangat. Dan, mereka juga menyukaimu." Jawab Martin sambil menyibak helaian rambut di pipi Liza ke belakang telinganya.
"Mommy memang hangat dan penuh cinta. Tapi ... daddy? Bahkan sampai sekarang pun aku masih tidak berani memanggil mereka mommy daddy." Gumam Liza dalam hati.
"Kamu tidak perlu khawatir. Ada aku yang akan selalu mendampingimu. Dan kudengar, istri William juga tinggal disana sementara waktu sampai dia melahirkan." Ucap Martin.