"Ada bekas kutex menempel di tangga ini. Dan, warna kuteksnya biru pekat." Ujar Beryl. "Kalau dia tukang biasa tidak mungkin memakai kutekx bukan?" Ujar Beryl lagi.
"Jangan-jangan kamu tahu siapa pelakunya?" William memicingkan matanya.
"Aku tidak berani menuduh tapi aku bisa menduganya." Ujar Beryl penuh keyakinan. William mendekati istrinya dan berkata dengan pelan di dekat wajahnya.
"Siapa?"
"Kamu terlalu dekat. Sudahlah, ikuti aku saja." Ujar Beryl berjalan keluar. William terpaksa menurutinya.
Baru saja Beryl keluar dari lorong setelah dari gudang, tiba-tiba dia dicegat oleh Stella.
"Wah, enak sekali ya seorang kurir naik pangkat menjadi simpanan." Sindir Stella.
"Show time." Gumam Beryl dalam hati,
"Simpanan? Huh, jangan-jangan kamu yang ingin jadi wanita simpanan tapi sayangnya pria incaranmu itu tidak menyukaimu." Balas Beryl, tak kalah menyindir pedas.