"Itu perempuan yang duduk disebelahmu tadi."
"Cih, kamu sendiri siapa? Apa hak kamu menanyakan urusan pribadiku?" Merrick tersenyum sinis. Vania menyeringai sinis. Lelaki ini tidak pernah bersikap ramah padanya. Sementara itu, banyak lelaki yang menginginkan jadi pacar Vania. Hanya saja, Vania lebih suka Merrick meskipun sikapnya ketus dan tidak bersahabat.
"Merrick, apa kamu ... tidak ingin menikah?" Vania menggigit bibirnya. Sebenarnya dia malu mengatakan ini tapi Vania ingin mengetahui alasan Merrick menolak tawaran perjodohan dari ayahnya.
"Menikah? Tentu saja aku ingin."
"Wah bagus sekali. Aku tidak ingin resepsi yang mewah. Cukup keluarga besar kita dan kita pergi berlayar bersama selama 1 bulan penuh untuk bulan madu." Jawab Vania berseri-seri.