"Martin, kita sudah menikah selama hampir dua bulan tapi kamu belum menyentuhku sama sekali. Apa kamu tidak ingat pesan mommy kalau dia menginginkan seorang cucu?" Jasmine menarik kemeja sang suami dan meremasnya kesal. Setiap kali dia menginginkan pria itu menyentuhnya, pria itu pasti selalu menolaknya dan memilih keluar dari apartemen. Martin tidak pernah bersikap romantis padanya, seperti dulu awal dia pulang kembali ke negara ini.
"Jasmine, sejak awal aku menikahimu, kamu tahu benar karena apa. Karena kamu akan bunuh diri kalau aku tidak menikah denganmu! Dan, sekarang aku sudah menjadi suamimu ... diatas kertas. Semua orang di negara ini tahu kalau aku dan kamu adalah suami istri. Bagaimana? Kamu sudah puas bukan?" Martin menggenggam erat kedua tangan Jasmine dan menghempakannya dalam sekali tarikan. Pria itu meninggalkan Jasmine, lagi seperti biasa, dan keluar apartemen mereka menuju suatu tempat.