"Please, aku hanya perempuan biasa yang ingin menjalani hidup dengan tenang, memiliki pekerjaan yang layak agar dapat memiliki penghasilan sendiri. Aku tidak ingin terlibat dalam keluarga orang kaya." Liza terisak-isak dan membenamkan wajahnya kekedua tangannya yang saling memeluk erat.
Martin mengeluarkan cerutu dari kotak penyimpanan yang ada didalam mobil. Pria itu menurunkan sedikit kaca jendela dan mengepulkan asap putih yang keluar dari bibir seksinya. Dadanya yang masih terbuka lebar, masih telihat jelas jejak-jejak percintaan mereka yang berlangsung cukup lama.
"Kalau begitu, jadilah wanitaku tanpa ada orang yang tahu. Aku bisa menolongmu kapanpun kamu butuhkan. Tapi, sebagai gantinya ... kamu harus selalu ada saat aku butuhkan. Aku tahu kamu tinggal dimana jadi jangan coba-coba lari lagi dariku." Ucapan Martin mengakhiri percakapan mereka dan keduanya pun kembali masuk ke dalam apartemen Martin yang diyakininya Jasmine sudah tidak ada disana.
-----