Martin yang mengikutinya dari belakang, bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri, perempuan yang dia nikmati baru saja sedang menangis histeris didalam mobil. Namun bukan penyesalan yang dia rasakan, tapi kepuasan batin karena telah menemukan kembali perempuan yang selama ini merasuki pikirannya. Pria itu mengetuk-ngetuk pintu kaca mobil Liza yang masih menyembunyikan wajahnya diatas setir kemudi. Liza kaget dan melihat siapa yang mengetuk kaca jendelanya. Setelah dilihat pelakunya adalah pria brengsek tadi, Liza pun langsung mengunci pintu dan jendela mobil lalu menghidupkan mesin mobil dan meninggalkan pria yang telah menghancurkan hidup dan masa depan yang dia bangun sejak masih remaja.
Martin tersenyum tipis. Bukan perkara yang sulit menemukan tempat persembunyian perempuan yang sudah berani meninggalkannya sendirian.
-----