William menghela napasnya berat. Bagaimana bisa seorang perempuan mengatakan hal tersebut tanpa malu-malu dihadapan orang banyak? Pikirnya. "Aku terlalu meremehkan kemampuan Aubrey." Gumamnya dalam hati. Jason, Martin, dan Phil tercengang luar biasa mendengar penuturan Aubrey yang lugas dan tanpa basa basi.
"Kamu benar-benar perempuan tidak tahu malu," Martin mendecih sinis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"MARTIN!" Phil menghardik anak pertamanya yang sudah kelolosan berbicara.
"Tidak apa, om. Aku akan terbiasa mendengarnya nanti." Jawab Aubrey dengan senyum ramahnya.
"Maafkan aku, aku datang terlambat. Jalanan macet sekali." Seorang pria paruh baya datag dengan napas terengah-engah seperti habis berlari maraton.
"Erick, cepatlah, tolong cek Anna. Tubuhnya semakin lemah dan tidak mau makan sama sekali." Phil memanggil pria dengan jas putih dan membawa satu kotak perlengkapan dokter. Spontan Aubrey dan William yang berada di sisi Anna langsung menyingkir.