"Ya, kami sangat membutuhkan lukisan anda untuk melengkapi pameran di gallery ku yang akan dilangsungkan kurang dari dua minggu lagi." Jawab William dengan senyum tipisnya.
"Oh maaf, aku lupa menawarkan untuk duduk. Silahkan duduk dulu." Ujar Alfred. Pria itu menawarkan deretan kursi yang terbuat dari kayu antik di rumah panggungnya yang sangat simple namun berkelas.
"Terima kasih," Balas William. Alfred kembali ke dalam rumah untuk membuatkan secangkir kopi hitam untuk tamu jauhnya dan kembali ke teras dengan dua cangkir kopi ditangannya.
"Maafkan aku, aku tinggal sendiri jadi aku tidak mempersiapkan makanan." Alfred yang semula kaku dan tidak suka beramah tamah, kini lebih leluasa dan fleksibel memperlakukan William.
"It's okay, aku yang merepotkan anda, sungguh." Ucap William sambil terkekeh.
"Kamu mengingatkanku pada seseorang. Silahkan diminum kopinya," Ucap Alfred.