"Ya, anak daddy. Lekas pulang!" Seorang temannya yang lain menimpali. Yang disindir menampakkan wajah masam karena dirinya memang dikenal sering mendapat teguran dari ayahnya didepan teman-temannya.
"Sudahlah, jangan ungkit-ungkit ayahku lagi. Aku jadi kehilangan mood." Chesa menyudahi tariannya dan menghampiri sofa tempat dimana beberapa teman lainnya yang tidak berjoget sedang duduk. Kedua teman yang menggodanya tadi langsung saling lirik dan mengangkat bahu mereka. Mereka pun menyusul perempuan yang mentraktir semua pengeluaran mereka malam ini.
"Kenapa kamu sensitif sekali? Biasanya juga masa bodoh." Ucap salah seorang temannya.
"Huft, aku lagi malas pulang. Ayahku selalu menuntut ini itu dan membanding-bandingkan aku dengan Aubrey yang kabarnya sudah kembali pulang." Ujar Chesa sinis.
"Kakak tirimu itu sudah pulang? Tapi, memang dia hebat sih. Lulus kuliah lebih cepat, jadi dosen, dan punya coffee shop juga." Ujar salah seorang temannya yang diam-diam mengagumi Aubrey.