Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Boutique Lilscarl kota S
Diam adalah yang dipilih Ken, ketika Lili memintanya untuk bercerita setelah nanti mereka berpelukan. Sebelum akhirnya pria itu bergumam, menolak apa yang diingkan si wanita sambil melengoskan wajah.
"Hn."
"Tidak ingin kupeluk?" Lili menatap dengan sebelah alis terangkat, semakin curiga saja akan apa yang baru dialami Ken.
"Lupakan saja."
"Baiklah, jangan bicara denganku kalau begitu," putus Lili sembari berdiri dari jongkoknya, kemudian mengambil laporan dan meninggalkan ruang produksi, menyisakan Ken yang melihat kepergian Lili dengan tatapan sulit diartikan.
Blam!
Debaman menggema, Ken menekuri lantai dengan embusan napas perlahan kemudian memutuskan untuk ikut keluar dari ruangan. Ia berjalan menuju butik, dimana aktivitas ramai pelanggan dan pekerja menjadi pemandangan berbeda dengan kesunyian di balik pintu.
