Kenzie duduk di kursi ruang kerjanya dengan selembar kertas yang ternoda darah, kertas itu sudah robek pada beberapa bagian sudutnya, kertas itu di berikan Lara padanya sebelum dia pergi ke Amerika membawa Andika untuk menjalani perawatan. Kenzie menatap kertas itu lama, apakah ia harus membacanya atau langsung membakarnya.
Setelah berpikir panjang Kenzie akhirnya membuka kertas yang lecek itu sangat pelan, takut ia menambak robekan pada kertas tersebut.
...Kenzie,
Aku tahu kau tidak pernah menganggapku sebagai temanmu, tapi aku senang setidaknya aku tidak berhutang lagi padamu. Aku sudah menjaga harta paling berhargamu selama enam tahun, kemudian empat tahun kemudian aku juga masih menjaganya, meski terkadang aku sering menggodanya. Dan jujur saja godaanku itu adalah nyata. Aku memang mencintai harta milik mu itu.