"Dia bahkan tidak mengingatmu! Beraninya kau menyebutnya istrimu." Andika menggerutu. Kenzie mengatup bibirnya pandangannya suram. Tahu karena salah bicara Andika menepuk mulutnya "Aku salah! Maaf. Tapi perlu kau tahu, meskipun dia tidak mengingat siapa kau. Dia selalu membaca berita tentang mu. Yah, seperti biasa dia masih tertarik padamu.."
Kenzie menyembunyikan senyumnya "Kau kenapa di sini?"
"Ah! Aku hampir lupa.. dia ada di bawah!" kata Andika santai.
"APA!!!" Kenzie berteriak gelagapan berjalan mondar-mandir. Sedangkan Andika menopang pipinya bersandar di sofa melihat kelakuan Kenzie yang menurutnya lucu. "Kenapa kau tidak mengatakannya sejak tadi! Ah, tidak! Apa yang harus aku lakukan?" Kenzie masih terlihat panik sesaat kemudian ia berhenti menoleh pada Andika yang sedang tertawa. "Kau tertawa? Kau berbohong!!"