Nattarin adalah seorang wanita berusia 22 tahun. Untuk menutupi biaya kuliah dan biaya kehidupannya dengan ibunya sehari-hari, Kana pun bekerja sebagai pelayan merangkap barista dan kasir di sebuah cafe dengan nama Coffee Prince. Malam sekitar jam 10 Kana baru bisa pulang setelah membersihkan meja dan mencuci peralatan yang digunakan untuk membuat kopi tersebut. Pulang ke rumah, Nattarin disambut hangat sang ibu yang sudah memanaskan makan malam. Setelah makan, dia pun beranjak untuk mandi dan tidur sampai keesokan harinya bangun seperti biasa membuat sarapan untuk dia dan ibunya, kemudian ke kampus, bekerja sampai malam dan begitu seterusnya.
Tapi ada satu hal yang tidak diketahui oleh Nattarin kalo ternyata sang ibu berhutang dengan seorang rentenir yang merupakan mafia yang terkenal dengan kejamnya, dinginnya, cueknya itu. Namanya Bryan McEden. Dia tidak mau tahu bagaimana kesusahan orang yang sudah berhutang dengannya. Bryan pernah berkata "kalo aku kasihan pada orang yang berhutang denganku, siapa yang kasihan padaku? Siapa yang mau memberi makan padaku dan anak buahku?" Ujar Bryan saat sedang menagih hutang pada seorang kakek tua yang berhutang banyak padanya.
Sekarang giliran Bryan menagih hutang pada ibunya Nattarin, Jade yang merupakan seorang wanita yang selalu mau dipandang tinggi oleh seseorang, tapi dia tidak punya uang dan hanya bergantung pada gaji sang anak. Jade ini juga sempat menyesal telah menikah dengan ayahnya Nattarin, Rex yang tidak mampu membawa nya untuk naik ke derajat paling tinggi. Jade ini pun selalu memaksa Rex untuk bekerja dan bekerja sampai Rex ini kemudian bisa membelikan apa saja untuk Jade yang tentu saja bahagia, karena dia sudah menjadi wanita yang mempunyai segalanya mulai dari emas, berlian sampai rumah dengan harga miliaran. Saat itu Nattarin juga disekolahkan di sekolah yang terbaik dan merupakan murid yang pintar dan selalu mendapatkan juara kelas di sekolahnya. Ditambah lagi Nattarin merupakan kebanggaan guru dan orang tuanya.
Jade yang derajatnya sudah mulai naik ini pun mulai berlaku sombong dan memamerkan semua perhiasannya pada semua teman-teman arisannya. Tak sedikit banyak teman-teman arisan Jade yang sangat membencinya, bahkan ada yang mengutuki Jade pasti akan kembali jatuh. Pergaulan Jade pun semakin meluas. Teman-teman Jade semua berasal dari golongan atas dan tak jarang Jade selalu mengikuti perkembangan mode supaya tidak ketinggalan. Pernah suatu ketika ada teman Jade yang benar-benar tajir melintir itu mengatakan pada semua temannya kalo dia diundang ke Milan untuk menghadiri fashion week yang diadakan oleh Fashion TV (FTv). Tentu saja Jade menjadi cemburu mendengar itu dan merengek pada Rex untuk membawanya ke Milan membeli barang branded.
Rex ini pun kelimpungan mencari dana untuk membawa Jade ke Milan. Pasalnya perusahaan tempat dia bekerja hampir bangkrut, karena kesalahan anak pemiliknya yang banyak berhutang pada pihak bank sehingga menggadaikan perusahaan tersebut. Rex pun menyuruh Jade untuk bersabar, karena dia pasti akan membawa seluruh keluarganya ini untuk berjalan-jalan ke pusat mode dunia ato Milan.
Suatu hari perusahaan tempat Rex bekerja didatangi seorang investor yang hendak menginvest uang sebanyak miliaran dan Rex ini pun tergoda dengan uang sebanyak itu, karena dia sangat dipercaya bosnya untuk menyetorkan uang tersebut ke bank. Rex pun bimbang dalam hatinya apakah harus disetorkan ke rekening milik perusahaan ato miliknya. Akhirnya Rex pun mengambil setengah dari uang tersebut untuk disetorkan ke rekening miliknya. Setelah dari bank, Rex pun kembali ke kantor untuk bekerja seperti biasa dan Rex ijin untuk pulang cepat dengan alasan kalo mau merawat istrinya yang sedang sakit. Ternyata Rex tidak langsung pulang, melainkan ke travel untuk membelikan 3 tiket pesawat untuk mereka berlibur ke Milan minggu depan. Pulangnya Rex menaruh tiket itu di meja rias istrinya yang ada di kamar dan betapa kagetnya Jade ketika melihat ada 3 tiket pesawat dengan tujuan Milan. Jade pun langsung memeluk Rex.
Jade pun menyiapkan apa-apa saja yang dibutuhkan saat berlibur ke Milan nantinya. Akhirnya hari untuk mereka sekeluarga berlibur ini pun datang dan Jade yang terlihat paling antusias menyambut liburan itu. Saat liburan, hati Rex tidak tenang karena dia sudah memakai uang perusahaan untuk berlibur bersama keluarganya. Sampai Rex selesai berlibur pun, masih juga belum ketahuan apa yang sudah dilakukan Rex dan ini tentu saja membuat Rex makin berani menggunakan uang perusahaan untuk keperluan pribadinya.
Rex bukan hanya membelikan emas dan berlian untuk Jade, tapi Rex juga bisa membeli rumah dengan harga yang fantastis. Lalu setelah Jade melihat kehidupannya yang makin baik, akhirnya Jade memutuskan untuk hamil lagi.
6 bulan kemudian, Jade hamil lagi anak kedua dengan usia kandungan 16 minggu. Jade pun selalu menjaga janinnya tersebut dengan baik yaitu selalu memberi nutrisi untuk bayi yang dikandungnya agar bisa lahir dengan sehat nantinya.
Sudah berbulan-bulan Rex menggunakan uang perusahaan untuk keperluan pribadinya dan perut Jade pun semakin membesar dan 2 bulan lagi Jade akan segera melahirkan. Saat diperiksa dokter kandungan, Jade akan melahirkan anak lelaki. Sesuai dengan keinginan Jade.
Saat Jade sedang menyiapkan makan malam, Nattarin yang waktu itu masih berumur 15 tahun mendatangi ibunya dan menarik tangan ibunya ke ruang tengah untuk melihat kalo ayahnya masuk berita. Jade yang kaget pun langsung terduduk lemas di sofa, karena harus menerima kenyataan kalo suaminya Rex ditangkap kepolisian karena dugaan korupsi.
Jade pun langsung menelepon pengacara Rex yang sedang berada disana untuk membela suaminya. Saat diinterogasi oleh polisi, Rex pun mengakui semua perbuatannya kalo dia telah menggunakan uang yang diberikan investor untuk keperluan pribadinya. Malam itu juga Rex langsung dimasukkan ke dalam penjara sambil menunggu putusan pengadilan
Dalam keadaan tertekan seperti itu Jade pun mengalami kram di perutnya & Jade mengalami pendarahan. Jade pun dibawa ke rumah sakit oleh supir dan dimasukkan ke ruang UGD. Nattarin begitu khawatir dengan keselamatan ibu dan adik yang dikandung ibunya tersebut. Setelah hampir 2 jam di dalam, dokter pun keluar mengabarkan kalo Jade mengalami keguguran. Nattarin benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatakan hal ini pada sang ibu yang masih pingsan.
Setelah Jade sadar, dia pun menanyakan bagaimana dengan bayi yang dikandungnya tersebut dan dengan berat hati Nattarin mau tidak mau harus jujur kalo ibunya mengalami keguguran. Jade pun berteriak bagaikan orang gila dan mulai menyalahkan penyebab kegugurannya adalah Rex.
Sekeluarnya Jade dari rumah sakit, dia pun mengunjungi Rex di penjara dan meminta cerai. Rex pun pasrah untuk diceraikan karena dia tahu kalo dia sudah tidak berguna lagi untuk istrinya tersebut.
Saat pengadilan memutuskan Rex dihukum mati. saat itu jugalah Rex harus menanda tangani surat perceraian nya dengan Jade yang membuat Rex sangat tersiksa dan stress dengan semua ini. Rex pun meminta Jade untuk mempertemukan dia dengan Nattarin, karena bagaimanapun Rex adalah ayah kandungnya dan tidak ada mantan ayah. Jade pun mengabulkan keinginan Rex yang kemudian membawa Nattarin bertemu dengan Rex saat liburan sekolah menjelang yang saat itu adalah saat-saat terakhir dimana Rex sebentar lagi akan dihukum mati.
Pertemuan ayah dan anak itu membuat haru para polisi, walau hanya dibalik kaca. Akhirnya Nattarin meminta agar bisa bertemu dengan ayahnya langsung agar bisa berpelukan untuk yang terakhir kalinya. Polisi pun mengabulkan permintaan anak itu dan mempertemukan mereka di sebuah ruangan agar mereka bisa dengan leluasa berbicara dan berinteraksi. Jade yang jengah melihat itu langsung menarik Nattarin pergi sebelum berlama-lama disitu. Tapi Nattarin berhasil melepaskan tangannya dari Jade dan kembali memeluk sang ayah. Rex sempat menasihati Nattarin agar jangan mengikuti langkahnya dan harus menjadi orang yang bisa dipercaya oleh semua orang. Dengan begitu kesuksesan pun akan datang padanya. Nattarin pun berjanji pada sang ayah. Setelah itu Kana pun ditarik kembali oleh Jade dan saat itulah hari terakhir dimana Kana bertemu dengan ayahnya.